Selasa, 28 Juni 2016

Panjang gelombang dengan spektofotometer


       I.            JUDUL
“Menentukan Spectrum Absorbsi (Panjang Gelombang) dengan Spektofotometer.”

    II.            TUJUAN
Ø  Mengetahui panjang gelombang maksimal pada setiap analat.
Ø  Mengetahui panjang gelombang maksimal untuk analat biru.

 III.            DASAR TEORI
Analisis kimia dengan metode spektrofotometri didasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang sempit dan mendekati monokromatik dengan molekul dari suatu materi. Interaksi tersebut meliputi proses adsorpsi, emisi, refleksi dan transmisi radiasi elektromagnetik oleh atom-atom atau molekul dalam suatu materi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa molekul selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi cahaya tersebut sama dengan fekuensi getaran dari molekul tersebut. Alat yang digunakan dalam pengukurannya disebut spektrofotometer (Henry 2002). Spektrofotometer merupakan  penggabungan dua alat yaitu spektrometer sebagai penghasil sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Widarsih 2007).
Metode spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metode analisis kimia  untuk menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan oleh puncak spektrum (190 nm s /d 900 nm), sedangkan analisis secara kuantitatif yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media (Fatimah et al. 2009).
Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer terdiri dari:
sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca).
Fungsi masing-masing bagian:
1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer
•  UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen
•  VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram
•  UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel
(dicatatan)
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus listrik.
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.
5. Visual display/recorder
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
Ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan pada panjang gelombang maksimal:
a.       Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsenytrasi larutan adalah yang paling besar
b.      Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier, sehingga memenuhi hukum lambert-beer
c.       Jika dilakukan pengukuran ulang, akan menghasilkan hasil yang cukup konstan

 IV.            CARA KERJA
1.      Menyiapkan spektofotometer
2.      Menyiapkan analat dan kuvet-kuvet dibersihkan
3.      Satu kuvet diisi dengan aquadest (standart)
4.      Satu kuvet diisi analat berwarna yang akan diperiksa panjang gelombang maksimal
5.      Set spektofotometer dengan panjang gelombang paling rendah yaitu 400 nm
6.      Kuvet standart dimasukan dalam spektofotometer dan setting di 0 (nol) sehingga menunjuk A = 0, pekerjaan menyetel alat ini harus selalu dilakukan setiap hendak menganalisa dengan panjang gelombang yang berbeda.
7.      Kuvet standart dipindahkan, kemudian diganti dengan kuvet yang berisi analat, cacat nilai A pada panjang gelombang tersebut (misal panjang gelombang 400 nm, dst).
8.      Kerjakan langkah kerja nomor 6, 7 untuk setiap panjang gelombang yang berbeda
9.      Kerjakan terus seperti langkah kerja nomor 8, dengan interval panjang gelombang yang dianalisa 10, dari panjang gelombang 400 nm hingga 900 nm.
10.  Membuat grafik hubungan nilai A dan panjang gelombang yang dianalisa, kemudian tentukan panjang gelombang yang maksimal.

    V.            DATA PENGAMATAN

Panjang Gelombang
Absorbance
Panjang Gelombang
Absorbance
400 nm
0,001
660 nm
0,215
410 nm
0,002
670 nm
0,199
420 nm
0,001
680 nm
0,123
430 nm
0,002
690 nm
0,051
440 nm
0,002
700 nm
0,019
450 nm
0,004
710 nm
0,007
460 nm
0,004
720 nm
0,003
470 nm
0,004
730 nm
0,002
480 nm
0,007
740 nm
-0,004
490 nm
0,008
750 nm
0
500 nm
0,009
760 nm
-0,001
510 nm
0,009
770 nm
0
520 nm
0,010
780 nm
-0,001
530 nm
0,012
790 nm
0
540 nm
0,017
800 nm
0,002
550 nm
0,022
810 nm
0,002
560 nm
0,031
820 nm
-0,002
570 nm
0,041
830 nm
-0,001
580 nm
0,054
840 nm
-0,002
590 nm
0,073
850 nm
-0,003
600 nm
0,097
860 nm
-0,001
610 nm
0,115
870 nm
0
620 nm
0,124
880 nm
-0,001
630 nm
0,134
890 nm
0
640 nm
0,156
900 nm
-0,002
650 nm
0,190



 VI.            PEMBAHASAN
Penentuan panjang gelombang analat digunakan untuk memperoleh panjang gelombang yang memiliki tingkat absorbancenya paling tinggi karena analat menjadi dasar analisa-analisa larutan lainnya. Analat yang dianalisa adalah warna biru, kuning, hijau, merah, dan pink. Untuk kelompok 1 menganalisa analat warna biru, dengan spektofotometer dari panjang gelombang 400 nm hingga 900 nm dengan interval analisa panjang gelombang 10 nm. Prinsip analisa dengan panjang gelombang termasuk metode analisa kualitatif, cara analisa yang dilakukan sebelum menganalisa analat spektofotometer di setting nilai A = 0 dengan aquadest, baru kuvet analat dimasukan begitu seterusnya jika menggunakan panjang gelombang yang berbeda. Total analisa yang dilakukan sebanyak 51 kali dengan hasil analisa dipanjang gelombang 400 nm hingga 660 nm nilai absorbancenya semakin naik dan pada puncaknya di panjang gelombang 660 nm dengan nilai absorbancenya 0,215 A. Kemudian setelah panjang gelombang 660 nm hasil analisa mulai turun dan dipanjang gelombang 820 nm hasil absorbancenya sudah dibawah garis kurva positif hingga panjang gelombang 900 nm hasilnya sudah naik turun di angka 0 hingga -0,004 A. Dengan panjang gelombang 660 nm dan absorbance 0,215 paling tinggi untuk analisa analat warna biru, menandakan bahwa penyerapan cahaya yang menembus analat secara optimal tanpa adanya pembiasan cahaya, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsenytrasi larutan adalah yang paling besar, Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier, sehingga memenuhi hukum lambert-beer, Jika dilakukan pengukuran ulang, akan menghasilkan hasil yang cukup konstan.

VII.            KESIMPULAN
Panjang gelombang maksimal untuk analat warna biru adalah 660 nm dengan nilai absorbancenya 0,215 A.

VIII.            DAFTAR PUSTAKA
http://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/ Diakses pada hari Jum’at, 11 Desember 2015.

 IX.            LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta, 17 Desember 2015
Pembimbing Praktikum                                               Praktikan


Ari Suryati                                                                  Derry Intarti Ika Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar