I.
JUDUL
“Menentukan
Spectrum Absorbsi (Panjang Gelombang) dengan Spektofotometer.”
II.
TUJUAN
Ø Mengetahui
panjang gelombang maksimal pada setiap analat.
Ø Mengetahui
panjang gelombang maksimal untuk analat biru.
III.
DASAR TEORI
Analisis
kimia dengan metode spektrofotometri didasarkan pada interaksi radiasi
elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang sempit dan mendekati
monokromatik dengan molekul dari suatu materi. Interaksi tersebut meliputi
proses adsorpsi, emisi, refleksi dan transmisi radiasi elektromagnetik oleh
atom-atom atau molekul dalam suatu materi. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa molekul selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi cahaya
tersebut sama dengan fekuensi getaran dari molekul tersebut. Alat yang
digunakan dalam pengukurannya disebut spektrofotometer (Henry 2002).
Spektrofotometer merupakan penggabungan dua alat yaitu spektrometer
sebagai penghasil sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan,
direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Widarsih
2007).
Metode
spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metode analisis
kimia untuk menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif berdasarkan pada panjang
gelombang yang ditunjukkan oleh puncak spektrum (190 nm s /d 900 nm), sedangkan
analisis secara kuantitatif yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya
yang diserap oleh suatu media (Fatimah et al. 2009).
Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer
terdiri dari:
sumber
cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca).
Fungsi
masing-masing bagian:
1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis
dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer
• UV
menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen
• VIS
menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram
• UV-VIS
menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.
2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monaokromatis.
3. Sel
sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel
(dicatatan)
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik.
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan
dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector dapat memberikan
respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara
untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang mudah
dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.
5. Visual
display/recorder
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Panjang
gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal,
kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan
absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu
disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang
datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan
pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
Ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan pada panjang gelombang
maksimal:
a. Pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada
panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan
konsenytrasi larutan adalah yang paling besar
b. Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier,
sehingga memenuhi hukum lambert-beer
c. Jika dilakukan pengukuran ulang, akan menghasilkan hasil yang cukup konstan
IV.
CARA KERJA
1. Menyiapkan
spektofotometer
2. Menyiapkan
analat dan kuvet-kuvet dibersihkan
3. Satu
kuvet diisi dengan aquadest (standart)
4. Satu
kuvet diisi analat berwarna yang akan diperiksa panjang gelombang maksimal
5. Set
spektofotometer dengan panjang gelombang paling rendah yaitu 400 nm
6. Kuvet
standart dimasukan dalam spektofotometer dan setting di 0 (nol) sehingga
menunjuk A = 0, pekerjaan menyetel alat ini harus selalu dilakukan setiap
hendak menganalisa dengan panjang gelombang yang berbeda.
7. Kuvet
standart dipindahkan, kemudian diganti dengan kuvet yang berisi analat, cacat
nilai A pada panjang gelombang tersebut (misal panjang gelombang 400 nm, dst).
8. Kerjakan
langkah kerja nomor 6, 7 untuk setiap panjang gelombang yang berbeda
9. Kerjakan
terus seperti langkah kerja nomor 8, dengan interval panjang gelombang yang
dianalisa 10, dari panjang gelombang 400 nm hingga 900 nm.
10. Membuat
grafik hubungan nilai A dan panjang gelombang yang dianalisa, kemudian tentukan
panjang gelombang yang maksimal.
V.
DATA PENGAMATAN
Panjang
Gelombang
|
Absorbance
|
Panjang
Gelombang
|
Absorbance
|
400 nm
|
0,001
|
660 nm
|
0,215
|
410 nm
|
0,002
|
670 nm
|
0,199
|
420 nm
|
0,001
|
680 nm
|
0,123
|
430 nm
|
0,002
|
690 nm
|
0,051
|
440 nm
|
0,002
|
700 nm
|
0,019
|
450 nm
|
0,004
|
710 nm
|
0,007
|
460 nm
|
0,004
|
720 nm
|
0,003
|
470 nm
|
0,004
|
730 nm
|
0,002
|
480 nm
|
0,007
|
740 nm
|
-0,004
|
490 nm
|
0,008
|
750 nm
|
0
|
500 nm
|
0,009
|
760 nm
|
-0,001
|
510 nm
|
0,009
|
770 nm
|
0
|
520 nm
|
0,010
|
780 nm
|
-0,001
|
530 nm
|
0,012
|
790 nm
|
0
|
540 nm
|
0,017
|
800 nm
|
0,002
|
550 nm
|
0,022
|
810 nm
|
0,002
|
560 nm
|
0,031
|
820 nm
|
-0,002
|
570 nm
|
0,041
|
830 nm
|
-0,001
|
580 nm
|
0,054
|
840 nm
|
-0,002
|
590 nm
|
0,073
|
850 nm
|
-0,003
|
600 nm
|
0,097
|
860 nm
|
-0,001
|
610 nm
|
0,115
|
870 nm
|
0
|
620 nm
|
0,124
|
880 nm
|
-0,001
|
630 nm
|
0,134
|
890 nm
|
0
|
640 nm
|
0,156
|
900 nm
|
-0,002
|
650 nm
|
0,190
|
|
|
VI.
PEMBAHASAN
Penentuan
panjang gelombang analat digunakan untuk memperoleh panjang gelombang yang
memiliki tingkat absorbancenya paling tinggi karena analat menjadi dasar
analisa-analisa larutan lainnya. Analat yang dianalisa adalah warna biru,
kuning, hijau, merah, dan pink. Untuk kelompok 1 menganalisa analat warna biru,
dengan spektofotometer dari panjang gelombang 400 nm hingga 900 nm dengan
interval analisa panjang gelombang 10 nm. Prinsip analisa dengan panjang
gelombang termasuk metode analisa kualitatif, cara analisa yang dilakukan
sebelum menganalisa analat spektofotometer di setting nilai A = 0 dengan
aquadest, baru kuvet analat dimasukan begitu seterusnya jika menggunakan
panjang gelombang yang berbeda. Total analisa yang dilakukan sebanyak 51 kali
dengan hasil analisa dipanjang gelombang 400 nm hingga 660 nm nilai
absorbancenya semakin naik dan pada puncaknya di panjang gelombang 660 nm
dengan nilai absorbancenya 0,215 A. Kemudian setelah panjang gelombang 660 nm
hasil analisa mulai turun dan dipanjang gelombang 820 nm hasil absorbancenya
sudah dibawah garis kurva positif hingga panjang gelombang 900 nm hasilnya
sudah naik turun di angka 0 hingga -0,004 A. Dengan panjang gelombang 660 nm
dan absorbance 0,215 paling tinggi untuk analisa analat warna biru, menandakan
bahwa penyerapan cahaya yang menembus analat secara optimal tanpa adanya pembiasan
cahaya, kepekaannya juga maksimal
karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk
setiap satuan konsenytrasi larutan adalah yang paling besar, Disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi linier,
sehingga memenuhi hukum lambert-beer, Jika dilakukan pengukuran ulang, akan menghasilkan hasil yang cukup konstan.
VII.
KESIMPULAN
Panjang gelombang maksimal untuk analat warna biru adalah
660 nm dengan nilai absorbancenya 0,215 A.
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-spektrum-absorpsi.html
diakses pada hari Jum’at, 11 Desember 2015.
http://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/ Diakses pada hari Jum’at, 11 Desember 2015.
IX.
LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta,
17 Desember 2015
Pembimbing
Praktikum Praktikan
Ari Suryati Derry
Intarti Ika Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar