I.
JUDUL
Menentukan Aciditas Nira Mentah
II.
TUJUAN
·
Menganalisa banyaknya basa yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam
·
Mengetahui nilai aciditas nira mentah
III.
DASAR TEORI
Asiditas adalah kemampuan/kapasitas
air untuk menetralkan ion OH-. Penyebab Asiditas umumnya adalah asam
– asam lemah, seperti H2PO4-, HPO4,
CO2, HCO3, Protein dan ion-ion logam bersifat asam
seperti Fe3.
Penentuan asiditas lebih sulit
dibanding alkalinitas. Hal ini di sebabkan oleh adanya 2 (dua) zat utama yang
berperan yaitu CO2 dan H2S yang keduanya mudah
menguap, mudah hilang dari sampel yang di ukur.
Total asiditas di tentukan oleh satuan dengan basa sampai titik akhir
Fenolptalin (pH 8,2). Maka untuk asam mineral bebas di tentukan oleh satuan
basa lemah sampai titik akhir indicator methil jingga pada pH 4,3.
Asiditas adalah Merupakan jumlah basa yang diperlukan untuk menetralisir
asam di dalam air (tanpa menaikkan pH air).
Dipengaruhi Oleh:
a. CO2 terlarut
Udara dan penguraian senyawa organik
oleh mikroorganisme
b. Asam Mineral
Industri pengolahan logam/ pembuatan bahan kimia secara alami ada dalam air
alam
c. Asam Humus
Dihasilkan oleh tumbuhan air yang melepaskan senyawa asam dan warna
(umumnya air rawa dan danau)
IV.
ALAT DAN BAHAN
Ø Alat
1. Buret
2. Pipet
volum 100 ml
3. Pipet
tetes
4. Gelas
kimia 500 ml
5. Cawan
tetes
6. Pemanas
Ø Bahan
1. Nira
mentah 100 ml
2. Indikator
BTB
3. Indikator
PP
4. Larutan
air kapur 1/28 N
5. HCl
1/28 N
V.
CARA KERJA
Ø Cara
membuat air kapur 1/28 N
1. Air
kapur yang akan digunkana di endapkan terlebih dahulu
2. Air
kapur yang akan dibuat 1/28 N di titrasi asam-basa dengan HCl 1/28 N
3. Jika
tidak diperoleh nilai N yang sama antara air kapur dan HCl maka air kapur
diencerkan dengan air hingga normalitas sama.
Ø Penentuan
aciditas nira mentah
1. Memipet
100 ml nira mentah secara volumetri dengan pipet volum
2. Mendidihkan
nira mentah pada pemanas
3. Titrasi
dengan larutan air kapur yang telah dibuat nilai normalitasnya 1/28 N
4. Siapkan
cawan tetes dengan indikator BTB didalamnya
5. Cek
titik akhir titrasi dengan perubahan indikator BTB menjadi biru kehijauan
6. Mendinginkan
larutan titran
7. Titrasi
titran yang sudah didinginkan
8. Siapkan
cawan tetes dengan indikator PP
9. Cek
titik akhir titrasi dengan perubahan indikator PP menjadi merah muda
VI.
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Ø Data
pengamatan titrasi
Titrasi
|
Indikator BTB
|
Indikator PP
|
I
|
38,2
|
39
|
Total
|
77,2
|
Ø
Perhitungan

Aciditas
NM = ml titrasi x 

= 77,2 x 10
= 772 mgCaO/L
VII.
PEMBAHASAN
Analisa aciditas sangat diperlukan untuk mengetahui
banyaknya kebutuhan kapur yang harus ditambahkan pada nira mentah agar nira
mentah berubah netral yang berarti dengan kebutuhan kapur yang banyak maka nira
mentah yang dianalisa terlalu asam, berdampak adanya inversi sukrosa dan
perkembangan mikrobia.
Nira mentah yang telah
dipanaskan dititrasi dan analisa menggunakan indikator BTB yang memiliki range
pH 6-7,6 hingga biru kehijauan, fungsi dari pemanasan adalah untuk mempercepat
proses titrasi agar titran segera mencapai titik akhir titrasi dikarenakan dari
asam ke basa kemungkinan membutuhkan waktu yang lama jika dalam kondisi dingin,
dan secara teori titrasi ini maksimal tidak boleh lebih dari 3 menit.
Sebelum dititrasi
kembali dengan indikator yang digunakan PP nira didinginkan terlebih dahulu
agar nira tidak lewat dari titik akhir titrasi, karena pada titrasi kali ini
hanya menaikan pH lebih basa lagi sekitar 8,0 – 10,0 sehingga cukup waktu jika
dalam kondisi dingin, dikhawatirkan jika dalam kondisi panas titrasi terlalu
cepat dan nilai akhir titrasi tidak tepat.
Dari analisa diatas diperoleh total nilai titrasi yang
telah dilakukan yaitu 77,2 ml titrasi dan hasil perhitungan aciditas diperoleh
nilai sebesar 772 mg CaO/L.
VIII.
KESIMPULAN
Ø Banyaknya
basa yang dibutuhkan untuk menetralkan nira mentah yang bersifat asam sebesar
772 mgCaO/L
IX.
DAFTAR PUSTAKA
diakses pada hari senin, 4 mei 2015
X.
PENGESAHAN
Yogyakarta,
5 Mei 2015
Pembimibing
Praktikan Praktikan
Ari Suryati Derry Intarti Ika Dewi
13.01.003